MARHABAN YA RAMADHAN
Segenap Pimpinan & Karyawan STMIK Pringsewu mengcapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1438 H / 2017 M, “BERSIHKAN HATI, BERSIHKAN JIWA, MENUJU RIDHA ILLAHI”
Ramadhan
merupakan bulan mulia karena mengandung perintah Allah dan seruan Rasulullah
untuk berpuasa wajib sebulan penuh. Pada bulan ini juga wahyu Allah yang berupa
ayat-ayat Al-Quran diturunkan ke muka bumi. Keutamaan Ramadhan lainnya ialah
terdapat Lailatul Qadr di dalamnya, yakni satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Maka, bergembiralah kita sebagai umat Islam dalam menyambut
datangnya bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini.
Rasulullah
selalu memberi kabar gembira kepada para Sahabatnya setiap kali datang bulan
Ramadhan. Beliau bersabda, “Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan
yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya.
Pada bulan itu juga dibukakan pintu Surga serta ditutupnya pintu-pintu Neraka…”
(Riwayat Ahmad).
Demikian
halnya para Sahabat dan tabi’in di zaman Rasulullah maupun sesudahnya, mereka
senantiasa bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan. Sebagaimana Mulla bin
al-Fadhel pernah menyatakan bahwa perilaku para salaf sholeh terhadap kemuliaan
Ramadhan adalah mereka selalu berdoa dan memohon kepada Allah selama enam bulan
agar dapat bertemu Ramadhan dan memohon selama enam bulan agar amal ibadahnya
selama Ramadhan diterima Allah SWT.
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah : 183)
”Setiap amal
kebaikan manusia dilipat gandakan sepuluh sampai tujuh ratus. Allah SWT
berfirman: kecuali puasa. Puasa itu bagiku, dan Aku (sendiri) yang akan
memberikan balasannya,”(HR Muslim).
Bulan
Ramadhan merupakan salah satu nikmat sangat agung yang diberikan kepada umat
Islam untuk mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT. Di bulan Ramadhan seseorang
membutuhkan bekal intelektual dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjadi
orang yang bershaum sesungguhnya agar bukan sekadar menahan lapar dan haus.
Jangan sampai memasuki bulan Ramadhan dalam keadaan belum membaca bab fikih
shaum. Selain itu, seseorang juga membutuhkan kecerdasan emosional yang memadai
untuk tetap dapat berjiwa seimbang meski dalam kondisi lapar dan lemah.
Karena itu,
latihan mengendalikan emosi dan syahwat harus dimulai sebelum memasuki gerbang
Ramadhan. Persiapan fisik yang cukup juga perlu dipersiapkan agar jasad tetap
dalam kondisi prima saat menjalani shaum, menyesuaikan pola makan, pola tidur,
dan istirahat sesuai bulan Ramadhan juga dapat dipersiapkan sebelumnya.
Berolahraga yang cukup dan memilih jenis makanan yang menunjang kesehatan juga
menjadi penting.
Untuk itu
marilah, kita sambut dengan membulatkan tekat dan niat untuk menyambut
ramadhan. Kita siap melakukan amal apa saja demi mendapatkan kemulian dan
kebaikan bulan ramadhan. Umat Islam diseluruh dunia, termasuk umat Islam di
Indonesia juga ikut serta menyambut bulan ramadhan, untuk berlomba meningkatkan
kadar ketaqwaan dengan menunaikan ibadah puasa dan amal Ibadah lain dalam
rangka meraih, ampunan, dan ridha-Nya.
Oleh karena itu kita sambut dengan
Imanan wa-htisaban, serta kita jalin ukhuwah Islamiyah dengan kita tingkatkan
kepekaan dan kepedulian kita bagi sesama. Terutama mereka yang kurang
beruntung, fakir miskin, dan sebagainya, untuk dapat meresapi dan menghayati
serta makna hikmah puasa. Kita mengajak umat Islam atau masyarakat pada umum
untuk bersama-sama menunaikan ibadah puasa denagan tulus ikhlas. Untuk juga
membangkitkan hati nurani kita untuk dengan khusyuk dan tawadhu beribadah dan
beramal shaleh dalam menjalin persaudaraan Islam dan membekali diri kita dengan
teladan bulan ramadhan.
Filed in: BEM, Info Kampus,
Info Penting,
Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar